Selasa, 17 Januari 2012

Ini Penyebab Perempuan Sulit Punya Anak

img

Jakarta, Pada titik tertentu dalam kehidupan, keinginan untuk memiliki anak begitu besar. Tapi bagi sebagian pasangan hal itu kadang sulit ditempuh baik karena masalah pada prianya atau wanitanya. Berikut ini adalah penyebab ketidaksuburan dari sisi wanita.

Penyebab umum ketidaksuburan pada wanita adalah gangguan pada ovulasi. Ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam rahim, kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk dibuahi. Tanda-tanda umum gangguan ovulasi biasanya berupa periode haid yang tidak normal, atau periode menstruasi yang kurang lengkap.

Berikut adalah daftar penyebab ketidaksuburan pada wanita yang sebagian besar berhubungan dengan gangguan ovulasi seperti dilansir symptomfind.com, Senin (16/1/2012):

1. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
PCOS adalah suatu kondisi yang menyebabkan kelebihan produksi hormon androgen, hormon yang membantu pengembangan karakter maskulin pada pria.

Ketidakseimbangan hormon ini menyebabkan gangguan ovulasi, gangguan siklus menstruasi dan pengembangan karakteristik pria seperti suara menjadi lebih dalam dan kebotakan. Kondisi ini sering dikaitkan dengan obesitas dan resistensi insulin.

2. Menopause Dini
Menurut Mayo Clinic, menopause dini didefinisikan sebagai kekurangan atau berhentinya menstruasi dan berkurangnya folikel ovarium sebelum mencapai usia 40 tahun. Menopause dianggap dini jika dimulai sebelum usia 40. Penyakit kekebalan tubuh atau terapi radiasi dapat memicu hal ini.

3. Kerusakan Saluran Telur
Peradangan pada saluran telur (tuba faloppi) umumnya karena kerusakan, penyumbatan atau jaringan parut, pada gilirannya dapat menyebabkan ketidaksuburan.

Kerusakan tersebut sering disebabkan oleh infeksi penyakit menular seksual, terutama klamidia. Masalah-masalah lain yang dapat menyebabkan penyumbatan tuba falopi adalah penyakit radang panggul, atau operasi yang harus dilakukan pada kehamilan ektopik.

4. Endometriosis
Endometriosis adalah suatu kondisi dimana jaringan rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini biasanya akan mempengaruhi indung telur, telur, tuba falopi, rahim, dan bahkan fungsi sperma.

Dalam kasus endometriosis ringan, hubungan seks masih masih mungkin menyebabkan kehamilan. Operasi dengan sayatan kecil (laparoskopi) dapat digunakan untuk menghilangkan jaringan parut yang disebabkan oleh endometriosis ringan.

5. Jaringan parut pada Ovarium
Faktor lain yang mempengaruhi ketidaksuburan seorang wanita adalah kerusakan fisik pada ovariumnya. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh operasi untuk mengatasi gangguan seperti kista ovarium.

Operasi yang luas atau invasif dapat menyebabkan kerusakan dan membentuk jaringan parut pada titik di mana folikel ovarium tidak dapat matang. Akibatnya, proses ovulasi tidak berjalan dengan baik.

6. Pelvic Adhesions
Pelvic adhesions adalah jaringan parut yang terbentuk setelah operasi panggul, usus buntu atau infeksi panggul dan dapat mengganggu kesuburan. Pelvic adhesions dapat mengubah struktur tuba faloppi, sehingga menyebabkan sel telur wanita jadi sulit berpindah menuju rahim.

7. Gangguan Tiroid
Hipertiroidisme merupakan kondisi yang disebabkan oleh tiroid yang terlalu aktif. Sedangkan hipotiroidisme merupakan kondisi yang disebabkan oleh tiroid yang kurang aktif. Kedua-duanya dapat menyebabkan ketidaksuburan pada wanita.

8. Pengobatan Kanker
Terkena kanker dan menjalani radioterapi atau bentuk pengobatan kanker lainnya dapat mengganggu fungsi sistem reproduksi pria ataupun wanita.

Penelitian telah menunjukkan bahwa penurunan kesuburan pada wanita adalah salah satu efek samping radiasi pada pasien kanker wanita. Wanita yang menjalani terapi radiasi harus membicarakan dengan dokternya, sebab efek pengobatan tersebut mungkin mempengaruhi kesuburan.

9. Obat Dan Gangguan Kesehatan Tertentu
Obat-obat tertentu dapat menyebabkan ketidaksuburan pada wanita. Jika obat ditemukan sebagai penyebab ketidaksuburan, seorang wanita mungkin dapat menjadi subur kembali dengan menghentikan konsumsi obat sepenuhnya.

Memakai obat-obatan, minum alkohol, merokok, makanan yang tidak sehat, kelebihan berat badan atau terlalu kurus, penyakit menular seksual dan bahkan olahraga berlebihan juga dapat menyebabkan ketidaksuburan wanita.

10. Usia
Usia juga dianggap sebagai faktor umum yang menentukan ketidaksuburan wanita. Wanita berusia di atas 40 tahun memiliki sejumlah kecil telur yang cenderung kurang sehat.

Kemungkinan keguguran juga lebih tinggi pada wanita lansia. Pada wanita, usia juga dikaitkan dengan kemungkinan tinggi menderita gangguan kesehatan tertentu, beberapa di antaranya dapat menyebabkan ketidaksuburan.

Wanita sebaiknya berkonsultasi dengan dokter setelah satu tahun tidak berhasil hamil. Konsultasi juga dapat dilakukan bahkan sebelum ada keinginan untuk hamil.

Dokter dapat memberikan panduan umum dan tips-tips kesehatan untuk mempersiapkan kehamilan, dan juga dapat menjawab berbagai pertanyaan mengenai kesuburan.


Sumber : http://www.detikhealth.com/read/2012/01/16/142051/1816581/1299/ini-penyebab-perempuan-sulit-punya-anak
Baca Selengkapnya...

Diet Sehat untuk Ibu yang Baru Melahirkan

img

Jakarta, Setelah melahirkan, ibu kadang ingin langsung melakukan diet agar badannya kembali seperti dulu. Tapi diet yang salah bisa membuat ibu tidak mendapatkan gizi yang baik dan mempengaruhi kesehatan anak yang menyusu.

Ibu yang baru melahirkan kadang melewatkan makan dengan niat mengurangi berat badannya yang bertambah akibat kehamilan. Tapi seorang ibu memiliki tanggung jawab untuk tetap sehat agar terjamin kesehatan bayi dan dirinya sendiri.

Seorang ibu membutuhkan energi yang bisa memproduksi makanan untuk mengatasi perubahan hormon atau fisiologis yang terjadi dalam tubuhnya, memenuhi permintaan gizi bayi sementara ia masih menyusui bayinya.

Ibu menyusui harus mencakup makanan tertentu yang bisa meningkatkan produksi susunya. Jika tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari sumber makanan luar, maka ia akan mengekstrak dari tubuh ibu dan bisa jadi produksinya berkurang.

Berikut ini adalah diet yang sehat bagi ibu yang baru melahirkan, seperti dikutip dari Lifemojo, Senin (16/1/2012) yaitu:

1. Produk susu
Produk susu seperti yogurt, keju dan susu kaya akan kalsium dan sumber terbaik untuk vitamin B, D dan protein. Ibu menyusui yang mendapatkan kalsium dari susu menjamin pengembangan dari tulang bayi yang baru lahir.

2. Blueberri
Buah ini kaya akan antioksidan, pasokan vitamin, mineral dan karbohidrat yang baik untuk tubuh sehingga memastikan pasokan energi yang tepat sepanjang hari.

3. Telur
Telur bisa memasok kebutuhan protein harian tubuh, putih telur mengandung protein yang baik sedangkan kuning telur mengandung vitamin D yang berkontribusi terhadap kesehatan tulang bayi.

4. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hijau merupakan sumber zat besi yang baik dan juga protein nabati.

5. Beras merah
Mengurangi karbohidrat bisa menyebabkan produksi energi dan susu pada ibu menyusui lebih sedikit. Untuk itu konsumsi nasi merah agar produksi energi tetap meningkat sehingga bisa memasok kalori yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi susu.

6. Salmon
Salmon bisa melengkapi lemak DHA yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan sistem saraf bayi, serta berperan dalam mencegah depresi setelah melahirkan (postpartum).

7. Jeruk
Jeruk dan buah citrus lainnya merupakan sumber penting dari vitamin C dan juga komponen dalam menyusui.

8. Sayuran berdaun hijau
Sayuran berdaun hijau seperti bayam, brokoli, bok choi atau sayuran katuk kaya akan kalsium, vitamin A, vitamin C, zat besi dan juga antioksidan yang baik untuk ibu baru melahirkan.

Sumber : http://www.detikhealth.com/read/2012/01/16/082943/1816152/766/diet-sehat-untuk-ibu-yang-baru-melahirkan
Baca Selengkapnya...

Menelan Cacing Bisa Mengobati Sakit Paru-paru?

img

Jakarta, Cacing bisa hidup dalam tubuh manusia dan memakan nutrisi dari dalam tubuh. Kejadian ini disebut sebagai cacingan dan merugikan tubuh, bahkan bisa berakibat kematian. Namun, penelitian baru-baru ini menemukan bahwa cacing bisa berguna mengobati penyakit paru-paru dan menyembuhkan luka.

Cacing parasit pada usus telah menginfeksi lebih dari satu miliar manusia di seluruh dunia dan membunuh ratusan juta orang per tahun. Namun, cacing juga bisa memicu kinerja elemen penting dalam sistem kekebalan tubuh yang bertanggung jawab memperbaiki jaringan rusak dan mengurangi peradangan.

"Cacing hidup ini dapat digunakan suatu hari nanti untuk mengobati cedera paru-paru serius yang disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan, seperti pneumonia," kata peneliti, William Gause dari New Jersey Medical School di Newark, New Jersey

Gause dan rekannya mempelajari cacing pada hewan pengerat yang disebut Nippostrongylus brasiliensis. Cacing ini mirip dengan cacing tambang yang menginfeksi lebih dari 700 juta manusia, terutama di negara berkembang. Siklus hidup N. brasiliensis serupa dengan cacing tambang.

Cacing memasuki tubuh inang lewat kulit, biasanya pada kaki, atau melakukan kontak dengan larva cacing dalam tinja yang terdapat dalam lumpur atau air. Larva mengalir dalam sistem peredaran darah ke paru-paru, melewati trakea atau tenggorokan, tertelan di kerongkongan dan kemudian masuk dari lambung ke usus kecil, dimana larva tumbuh menjadi cacing dan menyebarkan jutaan telur.

Organ yang mengalami kerusakan parah akibat ulah cacing ini adalah paru-paru. Dalam proses evolusi, tubuh manusia telah mengembangkan cara yang unik untuk meminimalkan kerusakan yang dilakukan oleh cacing tambang dan sejenisnya.

Tim Gause menemukan protein dalam sistem kekebalan yang disebut sitokin. Protein ini membantu mengusir cacing usus di paru-paru tikus dan juga memicu penyembuhan.

Sitokinin memobilisasi berbagai elemen sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi peradangan, membersihkan kuman-kuman menular, sekaligus merangsang protein dan faktor pertumbuhan lain agar cepat memperbaiki jaringan paru-paru yang rusak.

Dalam sebuah laporan penelitian yang dimuat jurnal Nature Medicine, Gause mengatakan bahwa apa yang terjadi pada tubuh tikus akibat N. brasiliensis bisa juga terjadi pada manusia yang terkena cacing parasit. Jika demikian, cacing-cacing ini bisa lebih efektif dalam memicu respon kekebalan tubuh untuk menyembuhkan tubuh dari dalam dibandingkan dengan obat-obatan.

"Cacing meningkatkan respon penyembuhan luka, mencegah peradangan yang berbahaya, dan memperbaiki luka. Mekanisme ini mungkin merupakan hasil evolusi dalam tubuh inang untuk mengurangi efek berbahaya dari kerusakan jaringan yang cukup berbahaya akibat parasit multiseluler yang dapat berpindah lewat organ-organ penting. Dalam hal ini, parasit dapat digunakan untuk mengobati cedera paru-paru akut," kata Gause seperti dilansir LiveScience, Senin (16/1/2012).

Penggunaan cacing atau cacing parasit untuk mengobati gangguan kekebalan tubuh disebut terapi cacing dan bukanlah hal baru. Penelitian mengenai penggunaan cacing hidup untuk mengobati beberapa peradangan dan gangguan autoimun seperti penyakit Crohn sedang dilakukan.

Penelitian ini menggunakan parasit non-manusia, yang paling sering adalah cacing Trichuris suis, sejenis cacing cambuk pada babi.


Sumber : http://www.detikhealth.com/read/2012/01/16/164648/1816921/763/menelan-cacing-bisa-mengobati-sakit-paru-paru?l1101755
Baca Selengkapnya...

share

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...